Pusat kajian Al-Quran di Jogja. Belajar Al-Quran Mudah Menyenangkan dan Pengembangan Diri untuk Muslimah. Pengajar Muslimah dan telah Profesional Di Bidangnya. Informasi pendaftaran Hubungi WA 0858 5442 8686 "Muliakan Muslimah dengan Al-quran" Alamat : Gedogan rt:03 Kaligondang, Sumbermulyo, Bambanglipuro, Bantul Regency, Special Region of Yogyakarta 55764
Kamis, 23 Maret 2017
Jangan Kita Tenggelam Dalam Dunia
Assalamualaikum Warohmatullohi Wabarokatuh, saudaraku muslim-muslimah di seluruh belahan dunia ini. Pernahkah anda merasa tenggelam dalam dunia ini? sehingga membuat anda lupa tujuan utama diciptakannya kita oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Mungkin sering kali, karena penulispun merasa demikian. Manusia memang tempatnya berbuat salah meski dari latar belakang apapun kita entah itu dosa besar maupun dosa kecil.
Dari Anas bin Mâlik Radhiyallahu anhu ia berkata, “Aku mendengar Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Allâh Azza wa Jalla berfirman, ‘Hai anak Adam! Sesungguhnya selama engkau berdo’a dan berharap hanya kepada-Ku, niscaya Aku mengampuni dosa-dosa yang telah engkau lakukan dan Aku tidak peduli. Wahai anak Adam ! Seandainya dosa-dosamu setinggi langit, kemudian engkau minta ampunan kepada-Ku, niscaya Aku mengampunimu dan Aku tidak peduli. Wahai anak Adam ! Jika engkau datang kepadaku dengan membawa dosa-dosa yang hampir memenuhi bumi kemudian engkau bertemu dengan-Ku dalam keadaan tidak mempersekutukan-Ku dengan sesuatu pun, niscaya Aku datang kepadamu dengan memberikan ampunan sepenuh bumi.” [HR. at-Tirmidzi, dan beliau berkata: Hadits ini hasan shahih].
TAKHRIJ HADITS
Hadits shahih diriwayatkan oleh at-Tirmidzi (no. 3540) dan ini lafazhnya. Tirmidzi rahimahullah berkata, “Hadits ini hasan gharib.”
(baca juga "Makna Syahadatain Dan Kenapa Hampir Seluruh Ayat Al-Quran Membahas Ini")
Tenggelam Dalam Kenikmatan Dunia
Seorang berkata: "Saya sebenarnya adalah seorang pemuda yang Multazim (teguh menjalankan agama). Namun beberapa waktu terakhir ini saya merasa iman saya lemah. Ditandai dengan banyaknya saya melakukan maksiat seperti meninggalkan shalat atau mengakhirkannya, mendengarkan hal-hal yang tidak bermanfaat, dan tenggelam dalam berbagai kenikmatan dunia"
Dalam suatu kesempatan, Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin ditanya oleh seorang pemuda, “saya sebenarnya adalah seorang pemuda yang Multazim (teguh menjalankan agama). Namun beberapa waktu terakhir ini saya merasa iman saya lemah. Ditandai dengan banyaknya saya melakukan maksiat seperti meninggalkan shalat atau mengakhirkannya, mendengarkan hal-hal yang tidak bermanfaat, dan tenggelam dalam berbagai kenikmatan dunia. Dan saya sudah berusaha untuk menyadarkan jiwa saya dari keterpurukan ini, namun saya tidak sanggup. Dapatkan anda membimbing saya untuk dapat kembali ke jalan yang lurus yang bisa menyelamatkan saya dari keburukan jiwa saya?”.
Syaikh menjawab:
Aku memohon kepada Allah agar memberikan hidayah kepadaku dan juga kepada anda. Dan jalan untuk menuju hidayah adalah dengan:
Bersemangat dalam membaca Al Qur’an dan mentadabburinya. Karena Al Qur’an itu dikatakan oleh Allah:
يا أيها الناس قد جاءتكم موعظة من ربكم وشفاء لما في الصدور وهدى ورحمة للمؤمنين
“Wahai Sekalian Manusia ! Sungguh telah datang kepada kalian pelajaran (Al Qur’an) dari Tuhan kalian, penyembuh bagi penyakit yang ada dalam dada, dan petunjuk serta rahmat bagi orang yang beriman” (Q.S Yunus : 57)
Kemudian juga dengan sebisa mungkin melihat kembali apa yang ada dalam perjalanan hidup Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam dan sunnah-sunnah beliau. Karena ini adalah penerang jalan bagi orang yang hendak menuju kepada Allah ‘azza wa jalla.
Bersemangat untuk berteman dengan orang-orang shalih dan bertaqwa. Yaitu para ulama rabbani dan teman-teman yang bertaqwa.
Sebisa mungkin menjauhi teman duduk yang buruk, yang disebutkan oleh Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam:
مثل جليس السوء كنافخ الكير إما أن يحرقك أو قال يحرق ثيابك ، وإما أن تجد منه رائحة كريهة
“berteman duduk yang buruk itu semisal dengan berteman dengan pandai besi. Bisa jadi pakaianmu ikut terbakar atau engkau mendapatkan bau yang tidak sedap“
Senantiasa sesasilah diri anda atas apa yang terjadi pada anda, yaitu perubahan diri anda tersebut, hingga penyesalan tersebut membuat anda kembali sebagaimana semula.
Jangan sampai masuk perasaan kagum ke dalam hati anda terhadap amalan shalih yang pernah anda lakukan. Karena perasaan kagum tersebut terkadang menghapus pahala amalan. Sebagaimana firman Allah Ta’ala:بمنون عليك أن أسلموا قل لا تمنوا علي إسلامكم بل الله يمن عليكم أن هداكم للإيمان إن كنتم صادقين
“Mereka mengungkit keislaman mereka kepadamu. Katakan, “Janganlah kamu mengungkit keislaman kalian kepadaku, tetapi Allahlah yang memberikan kepada kalian hidayah kepada iman jika kalian adalah orang-orang yang benar”” (QS. Al Hujurat: 17).
Namun senantiasalah periksa amalan-amalan shalih anda, dan senantiasalah merasa kurang, sehingga membuat anda senantisa beristighfar kepada Allah ‘azza wa jalla. Dengan juga senantiasa berhusnuzhan kepada Allah Ta’ala. Karena seorang manusia ketika kagum dengan amalan shalihnya, dan ia merasa dirinya memiliki hak yang wajib ditunaikan oleh Allah, maka ini menjadi perkara yang berbahaya dan bisa menghapuskan pahala amalan.
Nas’alullah as salamah wal ‘afiah
***
Sumber: http://islamancient.com/play.php?catsmktba=7128
Penerjemah: Yulian Purnama
Artikel Muslim.or.id
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar