Jumat, 11 Oktober 2019

Bulan Berkah, Az-zakiyyah Hadirkan Pesantren Ramadhan



Ramadhan1440 hijriyah, Pesantren Azzakiyyah mengadakan program Pesantren Ramadhan Menghafal Al-quran bagi muslimah usia 20 hingga 40 tahun. Pesantren yang berada dibawah bimbingan ustadzah Isnaini Mangasiroh, Lc diadakan selama 10 hari pada 5 hingga Tidak hanya mengejar target hapalan   2,5 Juz mutqin, santriwati juga di bekali oleh ilmu belajar murotal dasar dan kajian rutin tafsir Al-Azhar. Pesantren juga memberikan fasilitas laundry, makan sahur dan buka puasa bersama kepada santriwati sehingga kebersamaan, ukhuwah dan kedekatan antar sesama santri dan tim pesantren Azzakiyyah menjadi terjalin, selama proses menghapal, rihlah juga dilaksanakan dalam rangka merefresh pikiran dan murajaah di alam terbuka sembari mencari hikmah bersyukur atas segala kenikmatan alam semesta yang telah Allah anugrahkan. Program Pesantren Ramadhan Menghafal akan dilakukan setiap tahun di bulan Ramadhan, pihak pesantren berharap agar para muslimah memanfaatkan program ini dengan sebaik-baiknya agar dapat memaksimalkan amalan dan memperbaiki kualitas iman di bulan yang penuh keberkahan.

Sabtu, 23 Februari 2019

Tempat Belajar Al-Quran Dewasa di Jogja | Pusat Kajian Muslimah Jogja

Belajar alquran mudah dan menyenangkan. Baitul Quran Azzakiyyah adalah da’wah yang bergerak dalam bidang pendidikan Al-Quran, bahasa arab dan kajian keislaman dasar untuk masyarakat umum yang berbasis di jogja. Pembelajaran ini dirancang khusus muslimah dan gratis. Dengan pilihan waktu belajar yang dapat menyesuaikan. Kurikulum yang diajarkan di Azzakiyah antara lain: Belajar Al-Quran dari nol, Perbaikan Bacaan Al-Quran, Hafalan Al-Quran, Bahasa Arab dan Lanjutan, Kajian Fiqih Islami, Kajian Al-Quran, dan Pendampingan Kesembuhan dengan Al-Quran. Untuk Informasi dan pendaftaran bisa menghubungi: WA 0858 5442 8686



Pengajar yang ada di Azzkiyyah adalah para profesional yang mendalami dunia dakwah selama bertahun-tahun. Telah berpengalaman dalam berbagai organisasi dakwah islami antara lain: FOSKADIYAH Jawa Timur, LDK Al-Fatih LIPIA, PPMU WAMY, dan Pengajar Tahsin dan tahfidz Al-Qur’an Salam Universitas Indonesia (UI) Jakarta. Lulusan terbaik dari LIPIA. 



Membaca Al-Quran Bukti Cinta Hamba pada Allah SWT

Diantara tanda seorang hamba mencintai Allah dan RasulNya adalah dengan membaca Al-Quran. Ia membacanya siang dan malam tanpa ada rasa berat dihati. Karena membaca Al-quran bukan lagi sebagai sebuah beban, membaca sudah menjadi sebuah kebutuhan. Jika ia tinggalkan sehari saja ia merasa ada yang kurang dari hidupnya, Ia membaca karena mengharapkan rahmat dari Allah, untuk mendapatkan keberkahan dariNya. Abu Hurairah ra. Berkata : “Rumah yang di dalamnya dibacakan Al-Quran menjadi banyak kebaikannya, para malaikat mendatanginya, dan setan keluar dari rumah tersebut. Sedangkan rumah yang di dalamnya tidak dibacakan Al-quran penghuninya merasa kesempitan, kebaikannya menjadi sedikit, setan-setan mndatanginya, dan para malaikat   keluar dari rumah tersebut” (Diriwayatkan oleh Ibn Al-Mubarak di dalam kitab Az-zuhd).  Maka ketika hati ini mulai merasa sempit, sering merasa cemas bersegeralah untuk mendekat pada Allah dengan memperbanyak dzikir dan tilawah, karena sebaik-baik dzikir adalah bacaan al-quran.


Seorang mukmin yang sering berinteraksi dengan Al-Quran, baik membaca, tadabbur, maupun mengamalkannya  adalah orang yang mendapatkan karunia dari Allah, berupa ketentraman hati dan ampunanNya. Karena itu amat merugi orang yang jauh dari al-Quran, dan akhlak keribadiannya tidak qurani. Allah berfirman : “Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mengerjakan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rizki yang kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi, agar Allah menyempurnakan kepada mereka dari karunia-Nya, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri”. (Faathir :29-30)


”Bacalah Al-Qur’an, karena sesungguhnya Allah tidak akan mengadzab hati yang memahami Al-Qur’an”. Karena hati yang memahami Al-Quran dipenuhi oleh cahaya Allah. Bersikap dan berinteraksi dalam masyarakat berdasarkan petunjuk dari Allah.


Bentuk interaksi awal terhadap al-quran adalah dengan belajar membacanya, mengeja huruf satu-persatu meskipun susah, kemudian berusaha membaca dengan tartil sesuai dengan kaidah tajwid. Dan juga berusaha memahami makna yang terkandung didalamnya, kemudian mengamalkannya. Ketika bacaan Al-quran sudah mulai lancar bisa langsung ke jejang berikutnya yaitu menghafal. Sebagai seorang mukmin sudah menjadi lazim baginya untuk dapat menghafal al-quran meskipun hanya sedikit. Seseorang yang tidak mempunyai hafalan al-quran diumpamakan sebagai rumah yang rusak. Dari Ibn Abbas ra. Ia berkata bahwa rasulullah saw bersabda : “Sesungguhnya orang yang di hatinya tidak ada sesuatu pun (hafalan) dari al-quran seperti rumah yang rusak (tak berpenghuni).” (H.R. At-TTirmidzi).

 [1] Diriwayatkan oleh Ibn Al-Mubarak di dalam kitab Az-zuhd


Dalam belajar Al-Quran ada adab-adab yang harus ditaati. Karena ilmu datangnya dari Allah SWT maka harus dalam alangkah baiknya jika disambut dengan baik.

Adab Belajar Al-quran


    Al-Quran adalah ayat-ayat Allah yang diturunkan kepada nabi Muhammad saw melalui malaikat Jibril. Ayat-ayat Al-Quran sungguh agung kedudukannya dalam islam. Sehingga membacanya merupakan amal shalih dan kebaikan yang berpahala, karena setiap hurufnya mengandung sepuluh kebaikan. Dan begitu juga yang mendengarkan, akan mendapatkan rahmat dari Allah. Bahkan akan bergetar hati seseorang ketika mendengarkan ayat al-quran, dan itu menunjukkan keimanannya yang tinggi.

    Belajar Al-quran merupakan kewajiban setiap muslim, maka dari itu bagi yang hendak belajar al-quran harus menjaga adab-adab dalam belajar al-quran, agar ia mendapatkan kemudahan, keberkahan, dan rahmat dari Allah selama belajar. Diantara adab-adab dalam belajar al-quran adalah sebagai berikut :

1. Niat Ikhlas karena Allah.

Setiap berbuatan tergantung pada niat. Karena niat yang akan menentukan suatu perbuatan itu berpahala atau tidak. 

Rasulullah sallallahu’alaihiwasallam bersabda : إنما الأعمال بالنيات، ولكل امرء ما نوى  “Sesungguhnya setiap perbuatan itu tergantung niatnya, dan seseorang diberi pahala sesuai dengan niatnya.” (H.R. Bukhari-Muslim. Maka hendaknya seseorang yang belajar al-quran mempunyai niat yang ikhlas untuk mendapatkan pahala kebaikan dari sisi Allah swt. Sungguh merugi bagi orang yang belajar al-quran hanya agar ia bisa membaca dengan fasih sehingga orang akan terkagum-kagum pada bacaannya namun di sisi Allah tidak ada harganya kecuali pujin manusia saja.

2. Do’a.

Banyak berdo’a merupakan kunci keberhasilan dalam belajar. Dengan berdo’a seseorang akan menyandarkan dirinya pada Allah. Sehingga ketika mengalami kesulitan dalam belajar ia tidak akan putus asa, melainkan ia akan  terus berusaha dan meminta pertolongan dari Allah.

 وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ (186)
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku kabulkan permohonan orang yang berdo’a apabila dia berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi (perintah)Ku dan beriman kepada-Ku, agar mereka memperoleh kebenaran.”

3. Himmah ( Keinginan yang kuat dalam belajar )


Dalam belajar seseorang harus mempunyai keinginan yang kuat untuk dapat menguasai apa yang ia pelajari. Dengan keinginan yang kuat seseorang tidak akan mudah putus asa.

4. Menjalani prinsip-prinsip belajar al-quran

Seseorang tidak akan berhasil dalam belajar al-quran kecuali ia konsisten dalam menjalanai prinsip-prinsip belajar, yaitu:

1.    Menghadiri halaqah belajar dengan disiplin.
Seseorang yang tidak disiplin dalam menghadiri halaqah ia akan ketinggalan materi dari temannya. Sehingga ilmu yang didapat tidak sempurna. Hal ini akan menghambat proses belajar dirinya.
2.    Cintai teman halaqah dan pembimbing.
3.    Mengikuti semua petunjuk halaqah
  • Aktif lidah dalam membaca
  • Aktif pendengaran
  • Fokus dalam membenahi kesalahan tilawah
  • Upayakan untuk mengajarkan pada orang lain
  • Ujian untuk evaluasi

Baitul Quran Azzakiyyah

           Baitul Quran Azzakiyyah adalah da’wah yang bergerak dalam bidang pendidikan Al-Quran, bahasa arab dan kajian keislaman dasar untuk masyarakat umum. Pembelajaran di Azzakiyyah dirancang khusus untuk muslimah berbasasis metode pengajaran isalam untuk orang dewasa. Pembelajaran dimulai dari tingkat dasar hingga tingkat lanjut dengan menghadirkan pengajar professional lulusan LIPIA yang sudah berpengalaman dalam mengajar.

          Azzakiyyah  hadir menjadi solusi bagi muslimah yang mempunyai keinginan kuat untuk belajar al-quran, mulai dari belajar membaca, membenarkan bacaan, sampai ke jenjang tahfidz atau hafalan dan bahasa arab dasar untuk umum. Kami mengajak untuk bersama - sama mewujudkan insan-insan terbaik yang memahami pedoman hidupnya yaitu al-quran dengan mempelajari dan mengajarkannya.

1. Visi 

“ Mencetak muslimah yang mencintai dan mengamalkan Al-Qur’an dan Sunnah”

2. Misi 

“Menyelenggarakan program pembelajaran Al Qur’an (Tahsin, Tahfizh,  Bahasa Arab) dan kajian kemuslimahan yang dikemas khusus muslimah”

3. Program

Program yang diselenggarakan  di Baitul Quran Azzakiyyah adalah :
     Belajar Al-Quran dari Nol.
o    Program belajar membaca Al-quran dari dasar dengan menggunakan metode Al-Ihsan.
     Perbaikan Bacaan Al-Quran.
o    Program belajar Al-Quran yang menitik beratkan pada perbaikan bacaan Al-quran
     Hafalan Al-Quran.
o    Program pendampingan menghafal Al-quran secara sistemstik.
     Bahasa Arab Dasar dan Lanjutan.
o    Program belajar bahasa arab dari tingkat dasar,nahwu, haraf, percakapan dan baca kitab.
     Kajian Fiqih Wanita.
o    Kajian fiqih yang mengupas masalah wanita dalam ibadah dan kehidupan sehari-hari.
     Kajian Al-Quran.
o    Motifasi dan kaidah-kaidah al-quran dalam kehidupan dan jiwa.
     Pendampingan Kesembuhan dengan Al-Quran.
o    Program pendukung kesembuhan dengan penguatan jiwa dan al-quran.



Untuk Informasi dan pendaftaran Kajian bisa menghubungi: 
WA 0858 5442 8686
Rumah Belajar Islam Ganjuran 
Gedogan rt:03
Kaligondang, Sumbermulyo,
Bambanglipuro, Bantul Regency,
Special Region of Yogyakarta 55764

Sabtu, 16 Juni 2018

Membaca Al-Quran dari Mushaf Lebih Utama dari Handphone/Aplikasi


Kemudahan di zaman ini adalah adanya aplikasi Al-Quran di gadget dan HP yang memudahkan orang membaca Al-Quran di mana saja, karena umumnya manusia lebih ingat dan lebih mudah membawa gadget/HP daripada membawa mushaf, mengingat gadget adalah kebutuhan pokok manusia di zaman ini.


Silahkan baca juga :
Ilmu Yang Baik Akan Membuahkan Amal Yang Baik
Tempat Belajar Al-Quran Dewasa di Jogja | Pusat Kajian Muslimah Jogja 
Info kajian jogja

Perlu diketahui bahwa ada ulama yang berpendapat bahwa membaca Al-Quran lebih baik dan lebih utama daripada membacanya di Aplikasi/gadget, sehingga hendaknya kita sebisa mungkin membaca Al-Quran dari mushaf jika memungkinkan.

Dalilnya adalah hadits nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang menganjurkan membaca dari mushaf,

ﻣﻦ ﺳﺮﻩ ﺃﻥ ﻳﺤﺐ ﺍﻟﻠﻪ ﻭ ﺭﺳﻮﻟﻪ ، ﻓﻠﻴﻘﺮﺃ ﻓﻲ ﺍﻟﻤﺼﺤﻒ

“ Siapa yang ingin dicintai oleh Allah dan Rasul-Nya, maka bacalah mushaf .”[1]

Demikian juga pendapat Syaikh Khalid Al-Mushlih. Beliau ditanya,

ﺍﻟﺴﺆﺍﻝ :
ﺃﻳﻬﻤﺎ ﺃﻓﻀﻞ : ﻗﺮﺍﺀﺓ ﺍﻟﻘﺮﺁﻥ ﻣﻦ ﺍﻟﺠﻮﺍﻝ ﺃﻡ ﻣﻦ ﺍﻟﻤﺼﺤﻒ؟

“Mana yang lebih utama membaca Al-Quran dari handphone/gadget atau dari mushaf?”

ﺍﻟﺠﻮﺍﺏ :
ﺑﺎﻟﺘﺄﻛﻴﺪ ﺍﻟﻘﺮﺍﺀﺓ ﻣﻦ ﺍﻟﻤﺼﺤﻒ ﺃﻓﻀﻞ، ﻭﺃﻋﻈﻢ ﺃﺟﺮًﺍ، ﻭﺍﻟﻨﻈﺮ ﻓﻲ ﺍﻟﻤﺼﺤﻒ ﻋﺒﺎﺩﺓ، ﻟﻜﻦ ﻣﻴﺰﺓ ﺍﻟﻘﺮﺍﺀﺓ ﻣﻦ ﺍﻟﺠﻮﺍﻝ ﺃﻧﻬﺎ ﺑﺄﻳﺪﻱ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﻭﺃﻳﺴﺮ ﻟﻬﻢ، ﻭﺃﻳﻀًﺎ ﻻ ﻳﺤﺘﺎﺝ ﺣﻤﻞ ﺍﻟﺠﻮﺍﻝ ﺇﻟﻰ ﻃﻬﺎﺭﺓ، ﻭﻟﺬﻟﻚ ﻛﺎﻧﺖ ﺍﻟﻘﺮﺍﺀﺓ ﻣﻦ ﻫﺬﻩ ﺍﻷﺟﻬﺰﺓ ﺍﻟﺤﺪﻳﺜﺔ ﺃﻳﺴﺮ ﻟﻠﻨﺎﺱ ﻣﻦ ﺍﻟﻘﺮﺍﺀﺓ ﺑﺎﻟﻤﺼﺤﻒ، ﻻ ﺳﻴﻤﺎ ﻓﻲ ﺍﻟﻄﺮﻗﺎﺕ ﻭﺃﻣﺎﻛﻦ ﺍﻻﻧﺘﻈﺎﺭ، ﺍﻟﺘﻲ ﻻ ﻳﺘﻴﺴﺮ ﻟﻺﻧﺴﺎﻥ ﻓﻴﻬﺎ ﺍﻟﻘﺮﺍﺀﺓ ﻣﻦ ﺍﻟﻤﺼﺤﻒ

“Tentu saja membaca dari mushaf lebih utama bahkan lebih besar pahalanya. Melihat pada mushaf adalah ibasah, akan tetapi keistimewaan membaca dari handphone adalah lebih mudah, dan juga tidak mengharuskan memegang handphone (aplikasi Al-Quran) dalam keadaan suci. Oleh karena itu membaca dengan gadget modern seperti ini lebih memudahkan bagi manusia daripada membaca melalui mushaf. Lebih-lebih pada kondisi sedang menunggu (antri pada suatu tempat) di mana tidak memungkinkan bagi manusia membaca dari mushaf.” [2]

Bahkan syaikh Shalih Al-Fauzan menegaskan jika ada mushaf dan Ada handphone, maka pilihlah membaca dengan mushaf, beliau berkata,

ﻫﺬﺍ ﻣﻦ ﺍﻟﺘﺮﻑ ﺍﻟﺬﻱ ﻇﻬﺮ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻨﺎﺱ ، ﺍﻟﻤﺼﺎﺣﻒ ﻭﺍﻟﺤﻤﺪ ﻟﻠﻪ ﻣﺘﻮﻓﺮﺓ ﻓﻲ ﺍﻟﻤﺴﺎﺟﺪ ﻭﺑﻄﺒﺎﻋﺔ ﻓﺎﺧﺮﺓ ، ﻓﻼ ﺣﺎﺟﺔ ﻟﻠﻘﺮﺍﺀﺓ ﻣﻦ ﺍﻟﺠﻮﺍﻝ

“Ini termasuk kemewahan pada manusia (memakai handphone). Mushaf sangat banyak di masjid dengan cetakan yang bagus. (Dalam keadaan ini) tidak perlu membaca dengan handphone.”[3]

Kesimpulan dan catatan:

1. Kita usahakan semampu kita membaca Al-Quran dari mushaf

2. Bagi yang bisa membaca Al-Quran ukuran saku, ini lebih baik karena ia bisa membawa Al-Quran ke mana saja

3. Al-Quran dalam aplikasi lebih memudahkan bagi mereka yang mungkin susah membawa Al-Quran ukuran besar ke mana-mana sehingga bisa saja ia baca dari aplikasi

4. Al-Quran dalam aplikasi juga memudahkan wanita haid dan nifas serta yang tidak dalam keadaan suci untuk membaca Al-Quran karena hukumnya berbeda antara mushaf dengan Al-Quran di aplikasi. Salah satu pendapat ulama adalah menyentuh mushaf harus dalam keadaan suci.

@ Masjid Ibnu Sina, FK UGM

Penyusun: Raehanul Bahraen

Catatan kaki:

[1]  Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah , no. 2342. Syaikh Al-Albani menyatakan bahwa sanad hadits ini hasan

[2] Sumber: https://almosleh.com/ar/index-ar-show-14405.html

[3] Sumber: https://islamqa.info/ar/106961

Sumber muslim.or

Jumat, 16 Maret 2018

Ilmu Yang Baik Akan Membuahkan Amal Yang Baik

Sumber : Mizan


Kita semua tahu bahwa sains adalah sesuatu yang sangat mulia. Dalam agama kita, pengetahuan didasarkan pada dasar pemujaan Tuhan. Ada begitu banyak ayat dan hadits yang menjelaskan keindahan pengetahuan.

Silahkan baca juga : 
Info Kajian Jogja Muslimah
Shalat bersama setan dengan membiarkan shaf kosong
Kemuliaan Wanita Dengan Berjilbab

Di antara mereka:

Pertama , Allah berbicara di dalam Al Qur'an

فاعلم أنه لا إله إلا الله واستغفر لذنبك وللمؤمنين والمؤمنات

"Ketahuilah bahwa tidak ada tuhan selain Allah, dan mohonlah ampunan atas dosa dan dosa orang-orang beriman, laki-laki dan perempuan" (QS. Muhammad: 19)

Dalam ayat di atas, Allah Ta'ala menginstruksikan "untuk mengenali " terlebih dahulu, sebelum kemudian terjun ke dalam wilayah pemujaan. Ini menunjukkan bahwa sains adalah fondasi, pondasi dan modal utama, dalam menyembah Tuhan.

Penyembahan yang disebutkan dalam ayat di atas adalah ibadah istighfar , yang bisa ditafsirkan sebagai keseluruhan ibadah yang harus didahului oleh pengetahuan.

Kedua, ayat Alquran di surah Ali Imran

شهد الله أنه لا إله إلا هو والملائكة وأولو العلم قائما بالقسط لا إله إلا هو العزيز الحكيم

"Tuhan bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang layak untuk disembah selain Dia, yang menegakkan keadilan. Malaikat dan orang-orang yang berpengetahuan (juga mengatakan itu) "   (QS Ali Imran: 18)

Perhatikan ayat ini [ orang-orang berpengetahuan (juga mengklaim dirinya) ] , Allah menggabungkan kesaksian-Nya dengan kesaksian orang-orang yang terpelajar dan para malaikat, dalam kesatuan-Nya. Ini adalah posisi yang cukup seperti ini sebagai bukti yang membuat orang percaya menyadari pengetahuan terakhir mereka.

Ketiga , al-Quran surah Az-Zumar

قل هل يستويالذين يعلمون والذين لا يعلمون

"Katakanlah," Di antara orang-orang yang berpengetahuan luas dengan orang-orang yang tidak tahu? ""  (QS Az Zumar: 9)

Ayat ini berarti inkarnasi tinta , yang berarti " Tentu tidak sama dengan mereka yang berpengetahuan dan siapa yang tidak. "



Keempat , Al Quran surah Al Mujadillah ayat 11.

يرفع الله الذين آمنوا منكم والذين أوتوا العلم درجات والله بما تعملون خبير

"Allah akan membangkitkan orang-orang percaya di antara kamu dan mereka yang telah diberi pengetahuan tertentu. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. " (QS Al-Mujadillah: 11)

Kelima , Al-Quran surah Al-Maidah ayat 4.

يسألونك ماذا أحل لهم قل أحل لكم الطيبات وما علمتم من الجوارح مكلبين تعلمونهن مما علمكم الله فكلوا مما أمسكن عليكم واذكروا اسم الله عليه

"Mereka bertanya kepada Anda:" Apa halal untuk mereka? ". Katakanlah: "Halal bagimu dan binatang yang diburu oleh binatang yang telah kamu ajarkan dengan pelatihannya untuk berburu; Anda mengajarinya sesuai dengan apa yang telah Tuhan ajarkan kepada Anda. Kemudian makanlah dari apa yang dia ambil untukmu, dan panggillah nama Allah untuk binatang itu (saat dia melepaskannya). " (QS Al Maidah: 4)

Bayangkan, anjing yang berpengetahuan hanya Tuhan yang menghormatinya dari orang-orang yang tidak memiliki pengetahuan. Ayat di atas menjelaskan kepada kita binatang pemburu halal bahwa anjing terlatih dipanggil dan disebut nama Allah saat mengeluarkannya, hukumnya halal dimakan. Inilah bentuk mulia anjing yang berpengetahuan luas. Jadi, jika binatang itu bisa mulia untuk pengetahuan, lebih banyak manusia, sebagai makhluk mulia binatang!

Keenam , hadits Umm Salamah radhiyallahu'anha .

Nabi  sallallaahu 'alaihi wasallam  saat shalat selesai shubuh setelah salamnya berbunyi:

اللهم إني أسألك علما نافعا ورزقا طيبا وعملا متقبلا

"Ya Allah, sesungguhnya aku meminta kepadamu manfaat dari pengetahuan, hal-hal baik dan perbuatan baik yang kamu terima." [1]

Amati permintaan pertama dalam doa biasa S halallahu'alaihi wa sallam pada hari pembukaan. Hal pertama yang dia tanyakan adalah ilmu yang bermanfaat. Hal ini menunjukkan bahwa pengetahuan adalah modal untuk mendapatkan rizki yang baik dan baik, serta perbuatan baik yang diterima Allah.

Kita harus menyadari Dengan itu, kemuliaan ilmu-ilmu di atas tidak ada artinya, bila kita cacat dalam satu hal, amal. Ya, tidak ada amal seperti pohon buah . Pembawa sains tidak akan mulia jika pengetahuan yang dia pelajari tidak menghasilkan amal.

Dalam tulisan ini, Anda akan mendapatkan beberapa poin bukti yang memperkuat pesan ini, bahwa sains tidak akan berbuah bila tidak berlatih.

Washallahu wa sallam 'ala Nabiyyina Muhammad.

***

Referensi: Tsamaroh Al-Ilmi Al-Amal , oleh Prof. Dr. Abdurrazaq bin Abdulmuhsin Al-'Abbad -hafidzohumallah ta'ala-.



Penulis: Ahmad Anshori, Lc
Artikel: Muslim.or.id



Catatan kaki

[1] HR. Ibnu Majah, tidak. 925 dan Ahmad 6: 305, 322. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadis ini shahih

Senin, 08 Januari 2018

Baitul Quran Azzakiyyah



          Baitul Quran Azzakiyyah adalah da’wah yang bergerak dalam bidang pendidikan Al-Quran, bahasa arab dan kajian keislaman dasar untuk masyarakat umum. Pembelajaran di Azzakiyyah dirancang khusus untuk muslimah berbasasis metode pengajaran isalam untuk orang dewasa. Pembelajaran dimulai dari tingkat dasar hingga tingkat lanjut dengan menghadirkan pengajar professional lulusan LIPIA yang sudah berpengalaman dalam mengajar.

          Azzakiyyah  hadir menjadi solusi bagi muslimah yang mempunyai keinginan kuat untuk belajar al-quran, mulai dari belajar membaca, membenarkan bacaan, sampai ke jenjang tahfidz atau hafalan dan bahasa arab dasar untuk umum. Kami mengajak untuk bersama - sama mewujudkan insan-insan terbaik yang memahami pedoman hidupnya yaitu al-quran dengan mempelajari dan mengajarkannya.

1. Visi 

“ Mencetak muslimah yang mencintai dan mengamalkan Al-Qur’an dan Sunnah”

2. Misi 

“Menyelenggarakan program pembelajaran Al Qur’an (Tahsin, Tahfizh,  Bahasa Arab) dan kajian kemuslimahan yang dikemas khusus muslimah”

3. Program

Program yang diselenggarakan  di Baitul Quran Azzakiyyah adalah :


o   Program belajar membaca Al-quran dari dasar dengan menggunakan metode Al-Ihsan.
     Perbaikan Bacaan Al-Quran.
o   Program belajar Al-Quran yang menitik beratkan pada perbaikan bacaan Al-quran
     Hafalan Al-Quran.
o   Program pendampingan menghafal Al-quran secara sistemstik.
     Bahasa Arab Dasar dan Lanjutan.
o   Program belajar bahasa arab dari tingkat dasar,nahwu, haraf, percakapan dan baca kitab.
     Kajian Fiqih Wanita.
o   Kajian fiqih yang mengupas masalah wanita dalam ibadah dan kehidupan sehari-hari.
     Kajian Al-Quran.
o   Motifasi dan kaidah-kaidah al-quran dalam kehidupan dan jiwa.
     Pendampingan Kesembuhan dengan Al-Quran.
o   Program pendukung kesembuhan dengan penguatan jiwa dan al-quran.